Sabtu, 15 Desember 2012

Hubungan Seni Budaya dan Keterampilan dengan Macam-Macam Kecerdasan Manusia


Assalam….

Terkadang, kita berfikir bahwa mata pelajaran yang penting adalah matematika, bahasa (baik Indonesia maupun Inggris), dan pengetahuan alam. Mindset yang kebanyakan kita percayai adalah apabila nilai matematika anak itu tinggi, itu berarti anak tersebut pintar. Padahal, sebenarnya semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah itu sama pentingnya, meskipun tidak di-UAN-kan.

Salah satu mata pelajaran yang terkadang diabaikan adalah pelajaran Seni Budaya dan Kesenian karena banyak diantara kita yang kurang memahami bahwa sebenarnya, pelajaran Seni Budaya dan Kesenian adalah salah satu pelajaran yang mengasah berbagai macam kecerdasan yang sedang berkembang dalam diri anak. Kita tahu bahwa kecerdasan manusia dibagi menjadi 8, yaitu kecerdasan linguistic, matematis logis, visual spasial, kinestetik, intrapersonal, interpersonal, naturalis dan kecerdasan musical. Mungkin ada pertanyaan “Mana mungkin satu mata pelajaran bisa berhubungan dengan semua jenis kecerdasan itu?”. Karena itu, mari kita coba membahasnya.

1.Hubungan Seni Budaya dan Kesenian dengan  Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Linguistik  adalah kecerdasan dalam mengolah kata-kata secara efektif baik bicara ataupun menulis. Anak yang memiliki kecerdasan ini memiliki cirri-ciri dapat berargumentasi, meyakinkan orang lain, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata, gemar membaca dan dapat mengartikan bahasa tulisan dengan jelas.
Ketika mempelajari lirik lagu, anak akan dituntut untuk memahami kata-kata yang terkadang tidak biasa mereka pakai dalam pergaulan sehari-hari. Tanpa sadar anak sebenarnya sedang belajar, meskipun sekilas mereka terlihat sedang bermain. Begitupun ketika mereka sedang belajar seni peran.

2. Hubungan Seni Budaya dan Kesenian dengan Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan Matematis-Logis adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika . Ketika membuat sebuah karya seni, baik karya dua dimensi ataupun tiga dimensi, mereka pasti harus menggunakan logika agar hasil yang didapatkan maksimal. Misalnya ketika mereka membuat benda tiga dimensi dengan stik ice cream. Kebanyakan mereka akan membuat wadah pensil untuk diletakkan di meja belajar. Mereka harus berusaha agar semua sisi tampak simetris. Pada akhirnya mereka harus memainkan logika “kalau saya menggunakan 5 buah stik, saya akan mendapatkan tinggi sekian, nah saya harus menggunakan sekian stik agar tinggi yang saya inginkan tercapai.” Begitu pula ketika membuat benda-benda yang lain baik itu gambar, kriya dan sebagainya.
  
3. Hubungan Seni Budaya dan Keterampilan dengan Kecerdasan Visual-Spasial, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani, dan Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Visual-Spasial adalah Kecerdasan yang mencakup berpikir dalam gambar, serta mampu untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual dengan cirri-ciri Kepekaan tajam untuk detail visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk dan ruang, Mudah memperkirakan jarak dan ruang serta membuat sketsa ide dengan jelas. Sedangkan kecerdasan kinestetik adalah Kecerdasan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresiakan gagasan dan perasaan. Hal ini sudah sangat jelas bahwa dalam pelajaran kesenian anak pasti akan mempelajarinya.

4. Hubungan Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Interpersonal dan Intrapersonal
Kecerdasan Interpersonal adalah kecerdasan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan temperamen orang  sedangkan kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertidak secara adaptif berdasar pengenalan diri (konselor, teolog). Ketika sedang belajar seni budaya dan keterampilan, terkadang anak harus mengerjakannya secara berkelompok, dan kadangkala pula anak harus mengerjakannya secara individu. Ketika mereka mereka mengerjakan secara berkelompok, mereka harus memahami bagaimana kelebihan dan kekurangan masing-masing personal agar tugas dapat diberikan kepada orang yang tepat dan dapat selesai dengan hasil yang baik. Selain itu, harus memahami pula sifat masing-masing anggota kelompok agar tidak terjadi perpecahan dalam kelompok. Sedangkan ketika mengerjakan secara individu, anak akan berusaha memahami dimana kekurangan dan kelebihannya. Secara tidak langsung, mereka akan terbiasa mengasah kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal mereka.

 5.  Hubungan Seni Budaya dan Keterampilan dengan Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis  adalah Kecerdasan dalam memahami alam dan menggunakanya secara produktif serta mengembangkan pengetahuan akan alam. Dalam belajar seni, anak sering diajarkan tentang menjaga lingkungan, mendaur ulang barang bekas, memperindah kelas dan lain sebagainya. Lambat laun dengan hal ini mereka akan mencintai lingkunngannya dan berusaha menjaga.

Karena semua hal itulah di sekolah kami, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan tidak diabaikan. Ada banyak hal yang sudah kami lakukan dan kami buat, diantaranya adalah:

1.      Membuat Jumputan
Jumputan adalah teknik membuat motif pada kain putih dengan cara dijumput yang kemudian diikat dan diberi warna dengan berbagai macam teknik sehingga dihasilkan motif yang unik.























2.      Membuat Boneka Mini
Boneka mini ini dibuat menggunakan tangan dengan bahan kain flannel, benang dan dakron. Terkadang kami menggunakan kain perca (kain sisa jahitan)






3.      Membuat Wadah Pensil
Wadah pensil ini dibuat menggunakan stik ice cream







Musik
4.      Menggambar
5.      Menyanyi
6.      Dll

Sekian dulu hari ini, besok insyaALLAH disambung lagi. Wassalam… :)


written by: Nely Zulfa (fb: zulfa al-mustofa)

Minggu, 09 Desember 2012

MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN

Assalam....

"Kok anak saya belajarnya di luar kelas? memang kelasnya sedang rusak ya, Bu Guru?"

"Kenapa sich kok masih jam belajar ada siswa yang masih di kebun?"

Berbagai pertanyaan yang sejenis dengan itu sering kali terdengar. Hal ini mungkin saja dikarenakan masyarakat kita belum terlalu memahami berbagai macam metode pembelajaran. Sebenarnya, metode pembelajaran yang ada sangat banyak sekali, meski beberapa diantaranya belum populer dikalangan masyarakat. Berikut adalah beberapa macam metode pembelajaran yang kami kembangkan di SDIT Bina Mulia.

1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah proses menerangkan suatu materi pembelajaran dari satu orang atau lebih narasumber kepada peserta didik. Secara sederhana dapat diartikan bahwa guru menerangkan di depan kelas dan murid mendengarkan, memahami dan mencatat penjelasan guru tersebut. Ini biasa dilakukan di dalam kelas dengan suasana yang teratur, formal, tidak ada kebisingan, guru aktif dan siswa pasif dalam artian siswa tidak melakukan apapun kecuali mendengar, memahami dan mencatat penjelasan dari guru. Menurut Gage dan Berliner, menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.  Metode ini sering digunakan dalam pelajaran IPS, Pkn dan Agama Islam

2. Metode Diskusi
adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs) .
Metode ini pada dasarnya mampu merangsang daya fikir siswa dalam menghadapi suatu permasalahan baik menentukan benar-salah ataupun mencari jawaban dari suatu pertanyaan. Sebenarnya metode diskusi tidak mengharuskan anak didik duduk diam di kursi mereka masing-masing dan saling berhadapan. Metode diskusi akan mendapatkan hasil yang maksimal jika kondisi peserta didik dalam keadaan nyaman, senang dan tidak terbebani. Oleh sebab itu, diskusi boleh di lakukan di mana saja. Di Mushola, di Aula, di halaman sekolah bahkan di kebun sekalipun, selama tempat itu mendukung untuk dilakukannya diskusi. Diskusi dapat dilakukan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.

Beberapa siswa berdiskusi di ruang aula

3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya mendemonstrasikan bagaimana menggunakan stetoskop, termometer, cara membuat jumputan, dan lain sebagainya.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode resitasi
Metode resitasi adalah metode yang mengharuskan siswa membuat kesimpulan tentang suatu materi dengan bahasa mereka sendiri. Hal ini dapat membuat siswa memahami dan mengingat lebih lama tentang materi tersebut.

6. Metode Eksperimental
Metode Eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Hal ini sangat sering dilakukan dalam pelajaran IPA
 Bereksperimen Untuk Memahami Cara Kerja Jantung
7. Metode Karya Wisata
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik
Siswa sedang bersiap menuju tempat wisata

8. Metode Latihan Keterampilan
Adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu . Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
Membuat Jumputan

9. Metode Pear Teaching
Metode ini biasa dikenal sebagai metode teman sebaya, artinya  suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri. Hal ini biasanya dilakukan dalam kelompok di mana di dalam suatu kelompok terdapat satu atau dua anak yang diketahui memiliki pemahaman yang baik dalam materi yang sedang dibahas.
10. Project Methode
Yaitu adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian. Dalam melakukan penelitian, siswa bisa melakukannya di mana saja, selama tempat itu mendukung dan dalam pengawasan guru atau orang tua (jika dilakukan di rumah)

Metode-metode di atas adalah sebagian metode yang kami gunakan. Itu sebabnya terkadang para siswa belajar di dalam kelas dan terkadang pula siswa belajar di ruang kelas yang lain, belajar di alam bebas dan tempat-tempat lainnya. Kelas adalah salah satu tempat belajar, namun belajar tidak harus selalu di dalam kelas. Terkadang, kita bisa belajar banyak dari lingkungan, terutama dari alam.

Wassalam .... :)




written by: Nely Zulfa (fb: zulfa al-mustofa)

Sabtu, 08 Desember 2012

Pendidik di SDIT Bina Mulia Depok


Assalam...
Mau tau siapa saja yang selalu ada di SDIT Bina Mulia Setiap Harinya? Check This Out...
  • Dra. Ina Nurhasanah (Kepala Sekolah)
  • Rofiatin Hasan, S.Pd (Ketua Yayasan Bina Mulia sekaligus guru Praktik Ibadah)
  • Drs. Suhadi Mustofa (Guru Qiroati dan Tahfidz)
  • Drs. Sisyono (Pelatih Futsal)
  • Iim Rohimah, S. Ag (Wali Kelas 1)
  • Ibu Maryanih  (Wali Kelas 2)

  • Neneng Nawiroh, S.Pd (Wali Kelas 3)

  • Nurlela, S.Pdi (Wali Kelas 4) 
  • Nely Zulfa, S.Pd (Wali Kelas 5)
  • Ani Susanti, S.Pd (Wali Kelas 6)
  • Dedi (Guru Komputer =>sedang menyelesaikan skripsi)
  • Catur Adi Wijaya, S.Pdi (Guru B. Arab)
  • Firman Jaya, S.Pd (Guru Olahraga sekaligus pembina pramuka)

  • Irvan (Guru Musik)
  • Kak Ima (Pelatih Tari => maaf, belum bisa upload fotonya)
  • Suryaningsih (Tata Usaha => sedang kuliah)
Jika sudah saatnya, foto akan diperbaiki... :P
assalam....

written by: Nely Zulfa (fb: zulfa al-mustofa)