Assalam....
"Kok anak saya belajarnya di luar kelas? memang kelasnya sedang rusak ya, Bu Guru?"
"Kenapa sich kok masih jam belajar ada siswa yang masih di kebun?"
Berbagai pertanyaan yang sejenis dengan itu sering kali terdengar. Hal ini mungkin saja dikarenakan masyarakat kita belum terlalu memahami berbagai macam metode pembelajaran. Sebenarnya, metode pembelajaran yang ada sangat banyak sekali, meski beberapa diantaranya belum populer dikalangan masyarakat. Berikut adalah beberapa macam metode pembelajaran yang kami kembangkan di SDIT Bina Mulia.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah proses menerangkan suatu materi pembelajaran dari satu orang atau lebih narasumber kepada peserta didik. Secara sederhana dapat diartikan bahwa guru menerangkan di depan kelas dan murid mendengarkan, memahami dan mencatat penjelasan guru tersebut. Ini biasa dilakukan di dalam kelas dengan suasana yang teratur, formal, tidak ada kebisingan, guru aktif dan siswa pasif dalam artian siswa tidak melakukan apapun kecuali mendengar, memahami dan mencatat penjelasan dari guru. Menurut Gage dan Berliner, menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan. Metode ini sering digunakan dalam pelajaran IPS, Pkn dan Agama Islam
2. Metode Diskusi
adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs) .
Metode ini pada dasarnya mampu merangsang daya fikir siswa dalam menghadapi suatu permasalahan baik menentukan benar-salah ataupun mencari jawaban dari suatu pertanyaan. Sebenarnya metode diskusi tidak mengharuskan anak didik duduk diam di kursi mereka masing-masing dan saling berhadapan. Metode diskusi akan mendapatkan hasil yang maksimal jika kondisi peserta didik dalam keadaan nyaman, senang dan tidak terbebani. Oleh sebab itu, diskusi boleh di lakukan di mana saja. Di Mushola, di Aula, di halaman sekolah bahkan di kebun sekalipun, selama tempat itu mendukung untuk dilakukannya diskusi. Diskusi dapat dilakukan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
"Kok anak saya belajarnya di luar kelas? memang kelasnya sedang rusak ya, Bu Guru?"
"Kenapa sich kok masih jam belajar ada siswa yang masih di kebun?"
Berbagai pertanyaan yang sejenis dengan itu sering kali terdengar. Hal ini mungkin saja dikarenakan masyarakat kita belum terlalu memahami berbagai macam metode pembelajaran. Sebenarnya, metode pembelajaran yang ada sangat banyak sekali, meski beberapa diantaranya belum populer dikalangan masyarakat. Berikut adalah beberapa macam metode pembelajaran yang kami kembangkan di SDIT Bina Mulia.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah proses menerangkan suatu materi pembelajaran dari satu orang atau lebih narasumber kepada peserta didik. Secara sederhana dapat diartikan bahwa guru menerangkan di depan kelas dan murid mendengarkan, memahami dan mencatat penjelasan guru tersebut. Ini biasa dilakukan di dalam kelas dengan suasana yang teratur, formal, tidak ada kebisingan, guru aktif dan siswa pasif dalam artian siswa tidak melakukan apapun kecuali mendengar, memahami dan mencatat penjelasan dari guru. Menurut Gage dan Berliner, menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan. Metode ini sering digunakan dalam pelajaran IPS, Pkn dan Agama Islam
2. Metode Diskusi
adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs) .
Metode ini pada dasarnya mampu merangsang daya fikir siswa dalam menghadapi suatu permasalahan baik menentukan benar-salah ataupun mencari jawaban dari suatu pertanyaan. Sebenarnya metode diskusi tidak mengharuskan anak didik duduk diam di kursi mereka masing-masing dan saling berhadapan. Metode diskusi akan mendapatkan hasil yang maksimal jika kondisi peserta didik dalam keadaan nyaman, senang dan tidak terbebani. Oleh sebab itu, diskusi boleh di lakukan di mana saja. Di Mushola, di Aula, di halaman sekolah bahkan di kebun sekalipun, selama tempat itu mendukung untuk dilakukannya diskusi. Diskusi dapat dilakukan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
Beberapa siswa berdiskusi di ruang aula
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses
mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana
seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta)
atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya mendemonstrasikan bagaimana menggunakan stetoskop, termometer, cara membuat jumputan, dan lain sebagainya.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni
metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar